Pada artikel terakhir, kami memeriksa dampak komunikasi terhadap perkembangan negara.
jadi hari ini mari kita bicara tentang perkembangan komunikasi saat ini di Bangladesh.
Di dalam "[Dampak Masa Depan 4G terhadap Bisnis di Bangladesh])" laporan:
Situasi 4G Saat Ini dan Dampaknya
Bangladesh memiliki kinerja yang mendekati rata-rata regional dalam hal metrik perkembangan pasar seluler, meskipun memiliki pendapatan yang lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga.
Khususnya, Bangladesh berada di atas rata-rata regional dalam hal penetrasi pelanggan, sementara hanya sedikit di bawah dalam hal internet seluler dan proporsi koneksi 3G dan 4G.
KERANGKA KONSEPTUAL
Jaringan serat optik dan perannya dalam 5G
Jaringan serat optik adalah jenis jaringan kabel berkecepatan tinggi yang menawarkan peningkatan kecepatan, keamanan, dan bandwidth dibandingkan sistem tembaga lama. Teknologi serat optik telah lama digunakan dalam jaringan jarak jauh karena kinerjanya yang tinggi dalam jarak jauh — serat optik dapat menempuh jarak sejauh 40 mil tanpa kehilangan kekuatan sinyal.
Sekarang fiber semakin banyak digunakan di jaringan metro dan akses dibandingkan tembaga. Dan karena tembaga hanya dapat membawa sinyal gigabit sekitar 300 kaki, banyak bisnis memilih untuk melanjutkan sambungan serat hingga ke lokasi mereka — disebut konfigurasi fiber to the premis (FTTP). — untuk menghindari kehilangan kekuatan sinyal. Intinya, jaringan serat optik hanya dibatasi oleh teknologi yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal.
Idealnya, setiap ponsel, sensor pintar, dan perangkat seluler dapat terhubung langsung ke backbone fiber — namun hal ini akan membatasi mobilitas perangkat. Di sinilah teknologi jaringan nirkabel 5G berperan. Jaringan 5G pada dasarnya akan dirancang untuk menjembatani jarak pendek antara perangkat seluler (seperti pada layanan seluler 5G) atau bisnis (seperti pada broadband tetap 5G) dan tulang punggung serat.
Hubungan penting antara serat optik dan jaringan nirkabel 5G
Sel kecil nirkabel 5G dan jaringan kabel seratnya tidak akan pernah berdiri sendiri-sendiri. Untuk memahami hubungan antara jaringan nirkabel dan kabel, ada gunanya jika kita memikirkan jaringan kota dalam istilah fisiologis: 5G akan berfungsi dengan baik sebagai kapiler (fronthaul seluler) dari sistem jaringan suatu kota — namun lalu lintas internet akan menempuh hampir seluruh perjalanannya di pembuluh darah atau arteri (fiber backhaul).
Faktanya, seperti halnya aliran darah manusia, hanya sekitar 11% lalu lintas yang dibawa oleh jaringan nirkabel, menurut sebuah studi oleh Deloitte. Lalu lintas internet 90% lainnya didukung dan dibawa oleh jaringan kabel.
Jadi di dunia 5G, pengalaman pelanggan akan ditingkatkan dengan titik akses nirkabel seluler kecil yang lebih baik. Namun pada akhirnya, kualitas dan keandalan jaringan nirkabel akan bergantung pada jaringan kabel (fiber) yang membawa lalu lintas ke dan dari sel kecil 5G.